FGD FKBNI & KODAM I/BB

PROPOSAL

 Dasar Pemikiran

Focus Group Discussion Bela Negara Humanis disingkat FGD-BELNEGMAN merupakan salah satu Program Bela Negara Humanis (Belnegman) Forum Komunitas Bela Nusantara Indonesia (FKBNI). Dimana FKBNI memiliki beberapa kegiatan, salah satu diantaranya ialah Gerakan Sahabat Pohon Nusantara (GSPN) bertujuan terciptanya Ketahanan Pangan Petani Yang Berdaulat. Sebuah pendekatan bela negara yang dilakukan dengan cara-cara humanis untuk mengangkat derajat masyarakat dibawah garis kemisikan dan kebodohan.  Kemiskinan dan kebohan dimaksud tidak hanya akibat faktor sosial-ekonomi, tetapi juga menyangkut rendahnya sikap dan tindakan cinta tanah air dan nasionalisme. Sebagaimana konsep pendekatan Visi Misi dan Tujuan pembentukan FKBNI, menjadi Garda terdepan Masyarakat Sipil Bela Negara yang dilakukan dengan cara-cara humanis.

Bela Negara Humanis (Belnegman)  atau bela negara nonfisik merupakan manifestasi Bela Negara (Belneg) yang dilakukan dengan cara-cara fisik atau cara-cara meliter, sebagaimana dimaksud isi UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 30 ayat 1 dan 2 tentang setiap warga negara wajib bela negara. Bela negara bentuk fisik dengan cara memanggul senjata dan bela negara nonfisik pada prinsipnya sama untuk sebuah pertahanan negara, namun bela negara nonfisik lebih fokus mencegah/menanggulangi disintegrasi bangsa, seperti : separatisme, diskriminasi, etnosentris, radikalisme, intoleransi dan berbagai masalah sosial lainnya yang berpotensi menimbulkan konflik sosial. Pada haakekatnya konflik sosial sering muncul akibat berbagai faktor perbedaan pendirian, keyakinan dan budaya, baik terjadi secara individu maupun bentuk kelompok-kelompok masyarakat yang didalamnya termasuk akibat kemiskinan dan kebodohan.

Bangsa Indonesia yang majemuk (plural) dengan wilayah sangat luas dipandang sangat rentan pada berbagai jenis konflik dan berpotensi pada disintegrasi bangsa. Pancasila ideologi negara seakan masih dipertentangkan, Bhinneka Tunggal Ika semboyan negara sebagai perekat bangsa seakan infunitas. Fenomena itu berkaitan pada persatuan kesatuan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apabila konflik berbangsa benar terjadi dan berlangsung berlarut-larut tidak tertutup kemungkinan akan menjadi pintu gerbang masuk budaya asing, dan adanya intervensi negara-negara asing terhadap kedaulatan rakyat. Lazimnya sebuah konflik yang berlarut-larut akan berdampak pada kemiskinan dan kebodohan sebuah keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Secara tioritis kemiskinan dan kebodohan merupakan akar terjadinya kesenjangan sosial yang dapat menjadi  sebuah ancaman semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika sebagai alat pemersatu bangsa. Kerangka pikir itulah  menjadi dasar pemikiran dibentuknya FGD-BELNEGMAN, menjadi sebuah kosep ideal Rejuvenasi makna Bhinneka Tunggal Ika dengan pendekatan Silahturahmi Nusantara. Makna Bhinneka Tunggal Ika semboyan negara tidaklah sekedar pemaknaan norma-norma kebersamaan kebangsaan, akan tetapi terciptanya komunikasi untuk menyelamatkan masyarakat yang masih berada dibawah garis kemiskinan dan kebodohan. Komunikasi sebuah dasar relasi berupaya mengatasi perbedaan, tanpa menegasikan eksistensi individu. Komunikasi yang berhasil apabila senantiasa berlangsung dalam semangat saling menghidupi, saling menolong dan saling menghargai antar individu, antar kelompok sebagai upaya mendekatkan diri pada kepentingan bersama dan mencegah timbulnya konflik, baik secara horizontal maupun vertikal. Membangun komunikasi itu menjadi sangat penting pada era revolusi industri four point zero (4.0) dan era social society five point zero (5.0), dimana masyarakat dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan masalah sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi dan teknologi yang berpusat pada manusia melalui sebuah sistem mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik.

Ruang lingkup dan Sararan

Ruang lingkup

Kemiskinan dan kebodohan yang merupakan akar permasalahan sosial dan berpotensi sebuah ancaman integrasi bangsa menjadi sebuah konsep ideal arah Focus Group Discussion Bela Negara Humanis  (FGD-BELNEMAN). Sebuah kolaborasi Merah-Putih antara Forum Komunitas Bela Negara Nusantara Indonesia (FKBNI) dengan Kodam I/BB. Sebuah pemahaman tentang maksud Ketahanan Pangan Petani yang Berdaulat ialah terpenuhinya kebutuhan dasar pokok keluarga atau masyarakat dengan terciptanya rasa suasana aman dan nyaman, baik secara psikologis maupun secara fisiologis, seperti  pengadaan ; sandang pangan, pendidikan, pelayanan kesehatan, ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, dll. Abraham Maslow menjelaskan kebutuhan dasar terbagi dalam 5 bahagian, yaitu ; (1) Kebutuhan fisiologis ; (2) Kebutuhan akan rasa aman ; (3) Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang ; (4) Kebutuhan akan penghargaan ; dan (5) Kebutuhan akan aktualisasi diri.

Sasaran

Sasaran FGD-BELNEMAN ini membangun sistem Buka dan Tutup Kran (BATUK) sebuah sistem pendekatan permasalahan sosial dengan solusinya, melalui :

  1. Masyarakat dibawah garis kemiskinan dan kebodohan pada umumnya, masyarakat petani pada khususnya dalam arti Buka Kran.
  2. Masyarakat kampus pada umumnya, dibidang pertanian pada khususnya menyangkut Merdeka Belaja Kampus Merdeka (MBKM) dalam arti Tutuk Kran.

Tujuan

  1. Melakukan pendampingan hukum pada masyarakat petani khususnya, dan masyarakat luas umumnya.
  2. Mendorong kampus melakukan MBKM dibidang pertanian khusunya, dan pada bidang-bidang lain umumnya.
  3. Mengangkat komoditas daerah pedesaan kearah komoditas yang sepesifik dengan konsep sistem Buka Tutup Kran (BATUK)
  4. Menginisiasi City Farming dengan memanfaatkan beragam inovasi dan teknologi

Dasar hukum Pelaksanaan

  • Akta Pendirian Perkumpulan FKBNI oleh notaris Rosana Lubis, SH sesuai akta salinan Nomor 23 Tanggal 17 Agustus 2019 tentang pengesahan Badan Hukum Forum Komunitas Bela Nusantara Indonesia disingkat FKBNI ;
  • Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia  Nomor AHU-0009984-AH.01.07 Tahun 2019 Tanggal 24 September 2019 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Forum Komunitas Bela Nusantara Indonesia ;
  • Surat Kementerian Dalam Negeri RI Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) No. : 220/1160/Polpum tanggal 18 Pebruari 2020 tentang Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
  • Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia  Nomor : 000256105 Tanggal 13 Januari Tahun 2021 tentang HAK CIPTA Program Bela Negara Humanis oleh Prof Dr. Jon Piter Sinaga;
  • Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) FKBNI.
  • Surat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Propinsi Sumatera Utara Nomor : 220 – / DPW – FKBNI / SU / 2020 tentang Surat Keterangan Terdaftar (SKT) tentang keberadaan DPW FKBNI DPW FKBNI Propinsi Sumatera Utara ;
  • SKT Kesbang & Politik Pemkab Simalungun Nomor : 220/04/30./II/2021 Tanggal 22 Pebruari 2021 tentang keberadaan DPD FKBNI Kabupaten Simalungun .tentang Pilot Projet Belnegman

Nama Kegiatan

Adapun nama kegiatan ini adalah :

Webinar FGD-BELNEGMAN dengan Topik Ketahanan Pangan Petani Yang Berdaulat.  Kolaborasi FKBNI dengan Kodam I / BB

Manajemen Kegiatan

Waktu Kegiatan :

  • Hari/Tanggal       : Selasa / 20 Desember 2022
  • Waktu                   : 09.00  sd 17.00 WIB
  • Tempat                 : Gedung AH.  Nasution Kodam I/BB

Keynote Speaker :

  1. Arief Prasetyo (Ka. BPN/Ketahan Pangan Nasional)
  2. Mayejn TNI Achmad Daniel Chardin Panglima Kodam I/BB
  3. Edy Rahmayadi  (Gubernur Sumatera Utara)
  4. Prof.Dr.Jon Piter Sinaga   (Ketua Umum FKBNI)

 

Pembicara :

  1. Prof Dr Posman Sibuea (Anggota BPN )
  2. Ir.H. Zulkarnaen Lubis,MS, PhD (Pembina FKBNI)
  3. Kolonel TNI  Arh. Toto Raharjo (Kapuskokar A BB)
  4. H.Ruslan, SH (Ketua DPW FKBNI Sumut)

Peserta :

  • Masyarakat Petani (virtual)
  • Masyarakat Kampus (virtual)
  •  Lingkungan Kodam I/BB (fisik)
  • Lingkungan FKBNI (fisik)

:

Rundown Acara : (Terlampir}

Anggaran Biaya (Terlampir)

  • Pengeluaran
  • Pemasukan

Susunan Panitia (Terlampir)

Penutup

Demikian proposal FGD-BELNEGMAN ini dibuat dengan harapan kiranya bapak/ibu/Sdr/i berkenan memberi dukungan moril dan atau materil untuk terselenggaranya acara-demi acara. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalam

 

Medan ,  November 2022

Panitia

  • Kolonel TNI Arh. Toto Raharjo (Sekretaris)
  • Prof Dr Jon Piter Sinaga (Ketua)
  • Pembina : Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin (Panglima Kodam I/BB)

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top