Medan, 9 Mei 2025 – Panitia Simposium Bela Negara menggelar rapat evaluasi yang dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Pelaksana Brigjen Pol. Drs. Toga H. Panjaitan bersama Panitia Pengarah Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes. Rapat digelar hari ini 9 Mei 2025 di Resto Srikandi Samanhudi Kota Medan, mulai pukul 09.00 WIB – selesai. Rapat berlangsung dengan penuh semangat dan komitmen kebangsaan untuk menyempurnakan pelaksanaan simposium yang telah digelar sebelumnya.
Rapat turut dihadiri oleh jajaran penting panitia, di antaranya Sekretaris Prof. Dr. H. Efendy Barus, MA; Bendahara Prof. Dr. Yasmirah M., SH., MH.; serta sejumlah tokoh akademisi dan praktisi kebangsaan seperti Prof. Dr. Elisabeth Butabutar, M.Hum., Prof. Dr. Kimberly, MS., dan Dr. Sunarto, M.Psi., selaku Ketua I Pelaksana.
Para Ketua Komisi yang hadir turut menyampaikan laporan dan catatan strategis dari masing-masing bidang, antara lain Kombes Pol. Josua Tbolon, SH., MH.; Soritua Sihombing, S.Pd., M.Pd.; serta dr. Suku Ginting dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Mereka menyampaikan evaluasi terhadap proses, capaian, hingga tantangan teknis dan substansi yang dihadapi selama simposium berlangsung.
Dalam arahannya, Brigjen Pol. Toga H. Panjaitan menekankan pentingnya kesinambungan semangat bela negara sebagai pondasi ketahanan nasional. “Simposium ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bagian dari gerakan moral dan intelektual untuk memperkuat kesadaran kebangsaan,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Jon Piter Sinaga menegaskan bahwa tindak lanjut dari hasil simposium harus segera dirancang secara terstruktur, agar nilai-nilai bela negara dapat ditransformasikan menjadi aksi nyata di tengah masyarakat.
Rapat evaluasi ini menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk penguatan struktur organisasi panitia, peningkatan kualitas materi simposium, serta strategi publikasi dan advokasi ke berbagai sektor strategis.
Panitia berkomitmen untuk menjadikan hasil simposium sebagai dokumen hidup yang terus diperbarui dan disosialisasikan demi memperkokoh semangat nasionalisme, khususnya di kalangan generasi muda.